Monitoring Trafik Network Menggunakan iptables dan MRTG

Dengan berbagai metode kita dapat mengukur besar keluar-masuknya data tiap komputer dalam jaringan kita. Salah satu cara yang sederhana dan mudah dikerjakan adalah dengan menggunakan iptables dan MRTG. Iptables hanya digunakan untuk menghitung besar data yang masuk untuk tiap-tiap komputer dalam jaringan, dan hasilnya ditampilkan dengan menggunakan MRTG. Dengan begitu kita tidak perlu menginstall server snmp di tiap komputer, namun masih bisa mendapatkan gambaran umum aktifitas koneksi tiap komputer dengan jaringan lain.
Di sini diasumsikan bahwa jaringan kita beralamat 10.11.12.0/24, pengukuran dilakukan di gateway dengan alamat 10.11.12.1.

1. Instalasi

Program yang kita butuhkan di sini tidak begitu banyak, dan biasanya pada beberapa distro linux program-program ini sudah disertakan di CD. Bila tidak ada, beberapa program inilah yang harus anda download dan anda install.
  1. MRTG, dapat didownload dari http://www.ee.ethz.ch/~oetiker/webtools/mrtg/
  2. iptables(versi > 1.2.6), dapat didownload dari http://www.netfilter.org
  3. Apache web server, dapat didownload dari http://httpd.apache.org (web server lain juga bisa)
Ikuti petunjuk instalasi yang disertakan pada tiap-tiap program, biasanya ada pada file README dan INSTALL.

2. Iptables

Untuk bisa mengetahui jumlah keluar/masuknya paket data untuk suatu komputer kita harus menghitungnya secara terpisah yaitu untuk yang masuk dan untuk yang keluar. Bila kita akan mengamati sepuluh komputer, maka setidaknya harus ada 20 rule iptables. Chain yang digunakan untuk mengamati adalah chain FORWARD.
Untuk memudahkan pengamatan & parsing nilai hitungan iptables kita dapat menambahkan masing-masing 2 chain kosong yang menjadi target rule sehingga memudahkan kita dalam menjalankan grep, misal dengan menggunakan nama komputer yang kita beri tambahan -in dan -out.
root:~# iptables -N yudhistira-in
root:~# iptables -N yudhistira-out
root:~# iptables -A FORWARD -d 10.11.12.2 -j yudhistira-in
root:~# iptables -A FORWARD -s 10.11.12.2 -j yudhistira-out

root:~# iptables -N anoman-in
root:~# iptables -N anoman-out
root:~# iptables -A FORWARD -d 10.11.12.3 -j anoman-in
root:~# iptables -A FORWARD -s 10.11.12.3 -j anoman-out

root:~# iptables -N bagong-in
root:~# iptables -N bagong-out
root:~# iptables -A FORWARD -d 10.11.12.4 -j bagong-in
root:~# iptables -A FORWARD -s 10.11.12.4 -j bagong-out

root:~# iptables -nvxL FORWARD
Chain FORWARD (policy ACCEPT 0 packets, 0 bytes)
pkts bytes target prot opt in out source destination
0 0 yudhistira-in all -- * * 0.0.0.0/0 10.11.12.2
0 0 yudhistira-out all -- * * 10.11.12.2 0.0.0.0/0
0 0 anoman-in all -- * * 0.0.0.0/0 10.11.12.3
0 0 anoman-out all -- * * 10.11.12.3 0.0.0.0/0
0 0 bagong-in all -- * * 0.0.0.0/0 10.11.12.3
0 0 bagong-out all -- * * 10.11.12.3 0.0.0.0/0

Di atas dapat kita lihat bahwa kalau kita ingin mengambil besar data(dalam bytes) output iptables -nvxL FORWARD dapat kita pipe kan ke grep dan mengambil nilai kolom kedua dari output yang dihasilkan oleh grep.
root:~# iptables -nvxL FORWARD | grep bagong-in
0     0     bagong-in     all     --     *     *     0.0.0.0/0     10.11.12.3
root:~# iptables -nvxL FORWARD | grep bagong-in | awk '{print $2}'
0

Untuk memudahkan kita dalam memasukkan nilainya ke MRTG kita bisa membuat script kecil seperti ini:
#!/bin/sh
paketIN=`/sbin/iptables -nvxL FORWARD | grep "$1-in" | awk '{print $2}'`
paketOUT=`/sbin/iptables -nvxL FORWARD | grep "$1-out" | awk '{print $2}'`
echo $paketIN
echo $paketOUT

Pemakaiannya hanyalah dengan cara menuliskan nama scriptnya dengan 1 parameter yaitu [nama komputer], misalnya scriptbacatrafik.sh bagong. Script ini akan mencetak nilai bytes yang keluar dari jaringan kita yang berasal dari komputer "bagong". Angka ini diambil dari iptables, sehingga kata bagong atau apa pun itu harus anda sesuaikan dengan nama chain yang anda gunakan di iptables.

3. MRTG

Nilai yang dimasukkan ke mrtg haruslah berpasangan, pertama untuk in dan kedua untuk out. Nilai ini dapat diambil dari SNMP, dapat pula diambil dari nilai eksekusi program tertentu. Contoh mrtg.cfg yang mengambil nilai dari script yang tadi kita buat dapat dilihat di bawah ini.
WorkDir: /var/www/mrtg

Target[anoman]: `/usr/local/sbin/scriptbacatrafik.sh anoman`
Title[anoman]: Anoman
PageTop[anoman]:

Anoman


MaxBytes[anoman]: 1250000
YLegend[anoman]: Bytes/s
ShortLegend[anoman]: B/s
LegendI[anoman]:  Traffic in
LegendO[anoman]:  Traffic out
Legend1[anoman]: Traffic in Bytes per Second

Target[bagong]: `/usr/local/sbin/scriptbacatrafik.sh bagong`
Title[bagong]: bagong
PageTop[bagong]:

bagong


MaxBytes[bagong]: 1250000
YLegend[bagong]: Bytes/s
ShortLegend[bagong]: B/s
LegendI[bagong]:  Traffic in
LegendO[bagong]:  Traffic out
Legend1[bagong]: Traffic in Bytes per Second

Target[yudhistira]: `/usr/local/sbin/scriptbacatrafik.sh yudhistira`
Title[yudhistira]: yudhistira
PageTop[yudhistira]:

yudhistira


MaxBytes[yudhistira]: 1250000
YLegend[yudhistira]: Bytes/s
ShortLegend[yudhistira]: B/s
LegendI[yudhistira]:  Traffic in
LegendO[yudhistira]:  Traffic out
Legend1[yudhistira]: Traffic in Bytes per Second Setelah file konfigurasi selesai, jalankan indexmaker untuk membuat file index.html MRTG.
root:~# indexmaker /path/file/mrtg.cfg > /var/www/mrtg/index.html
Bila apache telah berjalan, cobalah untuk membuka http://10.11.12.1/mrtg/ untuk melihat hasilnya.

4. Pengembangan

Dengan cara pengukuran yang persis sama anda dapat pula mengukur besarnya keluar masuk paket per layanan misal web, ftp, smb, domain, dan sebagainya. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan iptables, hanya saja kita tidak mendefinisikan alamat IP per komputer. Yang kita definisikan adalah protokol(TCP/UDP/ICMP) beserta nomor portnya, serta network address jaringan kita seperti contoh di bawah ini.
root:~# iptables -N www-in
root:~# iptables -N www-out
root:~# iptables -A FORWARD -d 10.11.12.0/24 -p tcp --dport 80 -j www-in
root:~# iptables -A FORWARD -s 10.11.12.0/24 -p tcp --sport 80 -j ww-out

root:~# iptables -N ftp-in
root:~# iptables -N ftp-out
root:~# iptables -A FORWARD -d 10.11.12.0/24 -p tcp --dport 20:21 -j ftp-in
root:~# iptables -A FORWARD -s 10.11.12.0/24 -p tcp --sport 20:21 -j ftp-out

Contoh rule iptables di atas berguna untuk menghitung:
  1. Besar paket data yang kita dapatkan dari webserver yang berasal dari luar jaringan kita.
  2. Besar paket data request ke webserver di luar jaringan kita.
  3. Besar paket data yang kita download melalui ftp yang berasal dari luar jaringan kita.
  4. Besar paket data upload melalui ftp ke luar jaringan kita.
Edit mrtg.cfg untuk memasukkan hasil perhitungan iptables untuk kedua port yang baru.
Target[www]: `/usr/local/sbin/scriptbacatrafik.sh www`
Title[www]: www
PageTop[www]:

www


MaxBytes[www]: 1250000
YLegend[www]: Bytes/s
ShortLegend[www]: B/s
LegendI[www]:  Traffic in
LegendO[www]:  Traffic out
Legend1[www]: Traffic in Bytes per Second

Target[ftp]: `/usr/local/sbin/scriptbacatrafik.sh ftp`
Title[ftp]: ftp
PageTop[ftp]:

ftp


MaxBytes[ftp]: 1250000
YLegend[ftp]: Bytes/s
ShortLegend[ftp]: B/s
LegendI[ftp]:  Traffic in
LegendO[ftp]:  Traffic out
Legend1[ftp]: Traffic in Bytes per Second
Selamat mencoba, semoga sukses.

Macam-macam port pada konfigurasi IPTABLES

Setelah kita membaca tentang Definisi iptables,sekarang saya akan memberi tahu beberapa port yang digunakan untuk konfigurasi pada firewall iptables.

1.Port 80, Web Server
Port ini biasanya digunakan untuk web server, jadi ketika user mengetikan alamat IP
atau hostname di web broeser maka web browser akan melihat IP tsb pada port 80,

2.Port 81, Web Server Alternatif
ketika port 80 diblok maka port 81 akan digunakan sebagai port altenatif hosting
website

3.Port 21, FTP Server
Ketika seseorang mengakses FTP server, maka ftp client secara default akan
melakukan koneksi melalui port 21 dengan ftp server

4.Port 22, SSH Secure Shell
Port ini digunakan untuk port SSH

5.Port 23, Telnet
Jika anda menjalankan server telnet maka port ini digunakan client telnet untuk
hubungan dengan server telnet

6.Port 25, SMTP(Simple Mail Transport Protokol)
Ketika seseorang mengirim email ke server SMTP anda, maka port yg digunakan adalah port 25

7.Port 2525 SMTP Alternate Server
Port 2525 adalah port alternatifi aktif dari TZO untuk menservice forwarding email.
Port ini bukan standard port, namun dapat diguunakan apabila port smtp terkena
blok.

8.Port 110, POP Server
Jika anda menggunakan Mail server, user jika log ke dalam mesin tersebut via POP3
(Post Office Protokol) atau IMAP4 (Internet Message Access Protocol) untuk menerima emailnya, POP3 merupakan protokol untuk mengakses mail box

9.Port 119, News (NNTP) Server

10.Port 3389, Remote Desktop
Port ini adalah untuk remote desktop di WinXP

11.Port 389, LDAP Server
LDAP Directory Access Protocol menjadi populer untuk mengakses Direktori, atau
Nama, Telepon, Alamat direktori. Contoh untuk LDAP: / / LDAP.Bigfoot.Com adalah LDAP directory server.

12.Port 143, IMAP4 Server
IMAP4 atau Pesan Akses Internet Protocol semakin populer dan digunakan untuk
mengambil Internet Mail dari server jauh.Disk lebih intensif, karena semua pesan
yang disimpan di server, namun memungkinkan untuk mudah online, offline dan
diputuskan digunakan.

13.Port 443, Secure Sockets Layer (SSL) Server
Ketika Anda menjalankan server yang aman, SSL Klien ingin melakukan koneksi ke
server Anda Aman akan menyambung pada port

14. 443,This port needs to be open to run your own Secure Transaction server.
Port 445, SMB over IP, File Sharing
Kelemahan windows yg membuka port ini. biasanya port ini digunakan sebagai port
file sharing termasuk printer sharing, port inin mudah dimasukin virus atau worm
dan sebangsanya

15.Ports 1503 and 1720 Microsoft NetMeeting and VOIP
MS NetMeeting dan VOIP memungkinkan Anda untuk meng-host Internet panggilan video atau lainnya dengan.

16.Port 5631, PCAnywhere


17.Port 5900, Virtual Network Computing (VNC)
Bila Anda menjalankan VNC server remote kontrol ke PC Anda, menggunakan port 5900. VNC berguna jika anda ingin mengontrol remote server.

18.Port 111, Portmap

19.Port 3306, Mysql

20.Port 981/TCP

DEFINISI FIREWALL IPTABLES

I. Pendahuluan

 




 Firewall adalah sebuah bagian dari sistem komputer atau jaringan yang didesain untuk memblok atau mengijinkan sebuah jaringan lain untuk mengakses jaringan kita. Firewall bisa berbentuk hardware atau software atau pun kombinasi dari keduanya. Firewall digunakan untuk melindungi jaringan kita dari jaringan-jaringan yang berpotensi menimbulkan bahaya ke dalam sistem kita. Seluruh pesan yang masuk atau meninggalkan jaringan kita melalui firewall akan dicek setiap pesan dan memblok setiap pesan yang tidak memenuhi kriteria yang telah kita tetapkan di dalam firewall. Gambar dibawah merupakan ilustrasi tentang bagaimana firewall bekerja.

Firewall merupakan perangkat jaringan yang berada di dalam kategori perangkat Layer 3 (Network layer) dan Layer 4 (Transport layer) dari protocol 7 OSI layer. Seperti diketahui, layer 3 adalah layer yang mengurus masalah pengalamatan IP, dan layer 4 adalah menangani permasalahan port-port komunikasi (TCP/UDP). Pada kebanyakan firewall, filtering belum bisa dilakukan pada level data link layer atau layer 2 pada 7 OSI layer. Jadi dengan demikian, sistem pengalamatan MAC dan frame-frame data belum bisa difilter. Maka dari itu, kebanyakan firewall pada umumnya melakukan filtering dan pembatasan berdasarkan pada alamat IP dan nomor port komunikasi yang ingin dituju atau diterimanya. Firewall yang sederhana biasanya tidak memiliki kemampuan melakukan filtering terhadap paket berdasarkan isi dari paket tersebut. Sebagai contoh, firewall tidak memiliki kemampuan melakukan filtering terhadap e-mail bervirus yang kita download atau terhadap halaman web yang tidak pantas untuk dibuka. Yang bisa dilakukan firewall adalah melakukan blokir terhadap alamat IP dari mail server yang mengirimkan virus atau alamat halaman web yang dilarang untuk dibuka. Dengan kata lain, firewall merupakan sistem pertahanan yang paling depan untuk jaringan Anda.

II. Iptables

Di artikel ini akan dijelaskan tentang iptables, sebuah aplikasi firewall terbaik yang biasa digunakan oleh para administrator linux. Iptables merupakan aplikasi yang dibuat oleh proyek the netfilter.org. Sebelum membuat iptables yang berjalan mulai dari linux kernel 2.4.x sampai sekarang, proyek tersebut sudah membuat aplikasi ipchains untuk kernel 2.2.x dan aplikasi ipfwadm untuk kernel 2.0.x. Saat ini, banyak distro-distro besar sudah memaketkan firewall di dalam distro mereka sehingga memudahkan kita untuk menginstal iptables ke dalam sistem kita. Pada tutorial kali ini kita akan menggunakan distro Centos 5.4. Tutorial iptables pada artikel ini hanya menjelaskan tentang dasar-dasar iptables saja dan aplikasi iptables pada jaringan lokal saja.

III. Perintah-Perintah Iptables

Untuk melihat apakah di dalam sistem kita sudah terinstal paket-paket iptables, ketikkan perintah berikut:
# rpm -qa | grep iptables
Jika memang belum terinstal, ketikkan perintah berikut:
# yum -y install iptables*
Agar iptables dapat berjalan otomatis setelah restart, gunakan perintah:
# chkconfig iptables on
Untuk melihat status iptables, gunakan perintah:
# service iptables status
Untuk menyalakan iptables, gunakan perintah:
# /etc/init.d/iptables start
Untuk mematikan iptables, gunakan perintah:
# /etc/init.d/iptables stop
Untuk merestart iptables, gunakan perintah:
# /etc/init.d/iptables restart

Sebelum melangkah lebih lanjut, pastikan firewall di sistem kita di enable yaitu dengan cara ketik setup lalu pilih Firewall configuration. Setelah itu, pada bagian Security Level beri tanda bintang pada item Enabled lalu pilih tombol OK.

IV. Sintaks Iptables

Secara umum, sintaks iptables dapat dituliskan seperti berikut:
# iptables [-t table] command [match] [target/jump]
Penjelasan dari sintaks di atas dapat dijelaskan di bawah ini:

1. Table
IPTables memiliki beberapa buah tabel yaitu NAT, MANGLE, dan FILTER. Penjelasannya adalah:
a. Table Mangle: tabel yang bertanggung jawab untuk melakukan penghalusan (mangle) paket seperti merubah quality of service (QOS), TTL, dan MARK di header TCP. Biasanya tabel ini jarang digunakan di lingkungan SOHO. b. Table Filter: yaitu tabel yang bertanggung jawab untuk pemfilteran paket. Tabel ini mempunyai 3 rantai (chain) yaitu:
1. Rantai Forward yaitu rantai yang memfilter paket-paket yang akan ke server yang dilindungi oleh firewall. Rantai ini digunakan ketika paket-paket datang dari IP Publik dan bukan dari IP lokal.
2. Rantai Input: yaitu rantai yang memfilter paket-paket yang ditujukan ke firewall.
3. Rantai Output: yaitu rantai yang memfilter paket-paket yang berasal dari firewall.
c. Tabel NAT: yaitu rantai yang bertanggung jawab untuk melakukan Network Address Translation (NAT). NAT yaitu mengganti field asal atau alamat tujuan dari sebuah paket. Pada tabel ini terdapat 2 rantai, yaitu:
1. Rantai Pre-Routing: Merubah paket-paket NAT dimana alamat tujuan dari paket-paket tersebut terjadi perubahan. Biasanya dikenal dengan destination NAT atau DNAT.
2. Rantai Post-Routing: Merubah paket-paket NAT dimana alamat sumber dari paket-paket tersebut terjadi perubahan. Biasanya dikenal dengan source NAT atau SNAT.
Alur kerja IPTables dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Jalannya sebuah paket melalui gambar diatas bisa dicontohkan sebagai berikut:
1. Perjalanan Paket yang diforward ke host yang lain
a. Paket berada pada jaringan fisik (Network) dan masuk ke interface jaringan
b. Paket masuk ke rantai PREROUTING pada tabel MANGLE dan tabel NAT
c. Paket mengalami Routing apakah akan diproses oleh host lokal atau diteruskan ke host lain
d. Paket masuk ke rantai FORWARD pada tabel MANGLE dan tabel FILTER
e. Paket masuk ke rantai POSTROUTING pada tabel MANGLE dan tabel NAT
f. Paket keluar menuju ke interface jaringan
g. Paket kembali pada jaringan fisik (Network) 2. Perjalanan paket yang ditujukan bagi host lokal
a. Paket berada pada jaringan fisik (Network) dan masuk ke interface jaringan
b. Paket masuk ke rantai PREROUTING pada tabel MANGLE dan tabel NAT
c. Paket mengalami Routing
d. Paket masuk ke rantai INPUT pada tabel MANGLE dan tabel FILTER untuk mengalami proses penyaringan
e. Paket akan masuk ke proses lokal (Local Process)
3. Perjalanan paket yang berasal dari host lokal
a. Aplikasi lokal menghasilkan paket data yang akan dikirimkan melalui jaringan
b. Paket masuk ke rantai OUTPUT pada tabel MANGLE, lalu ke tabel NAT, kemudian ke tabel FILTER

c. Paket mengalami Routing
d. Paket masuk ke rantai POSTROUTING pada tabel MANGLE dan tabel NAT
e. Paket keluar menuju ke interface jaringan
f. Paket kembali pada jaringan fisik (Network)
2. command
command pada baris perintah iptables yang akan memberitahu apa yang harus dilakukan terhadap lanjutan sintaks perintah. Berikut adalah beberapa command pada iptables:
command Deskripsi
-A (–append) Menambah aturan pada akhir rantai sehingga akan dieksekusi terakhir
-D (–delete) Menghapus sebuah aturan pada rantai yang dilakukan dengan cara menyebutkan secara lengkap perintah yang ingin dihapus atau dengan menyebutkan nomor baris dimana perintah akan dihapus
-I (–insert) Memasukkan aturan pada sebuah baris rantai. Berbeda dengan perintah append, perintah insert akan menempati baris yang dimaksud dan aturan awal yang menempati baris tersebut akan digeser ke bawah
-L (–list) Menampilkan semua aturan pada sebuah tabel. Perintah ini akan dikombinasikan dengan opsi -v (verbose), -n (numeric), -x (exact), dan  –line-number
-F (–flush) Mengosongkan aturan pada sebuah chain
-N (–new-chain) Membuat rantai baru
-X (–delete-chain) Menghapus rantai yang disebutkan
-E (–rename-chain) Merubah suatu nama rantai
-P (–policy) Membuat kebijakan default pada sebuah rantai
-p (–protocol) Mengecek tipe protokol tertentu. Tanda inverse(!) berarti kecuali. Misalnya protocol ! tcp berarti kecuali tcp
-s (–source) Mencocokkan paket berdasarkan alamat IP asal. Bisa berbentuk alamat tunggal (mis:192.168.0.1) atau alamat network (mis:192.168.0.0/255.255.255.0 atau 192.168.0.0/24)
-d (–destination) Mencocokkan paket berdasarkan alamat tujuan
-i (–in-interface) Mencocokkan paket berdasarkan interface dimana paket datang dan berlaku pada rantai INPUT, FORWARD, dan PREROUTING
-o (–out-interface) Mencocokkan paket berdasarkan interface dimana paket keluar dan berlaku pada rantai OUTPUT, FORWARD, dan POSTROUTING
–sport (–source-port) Mencocokkan paket berdasarkan port asal(bisa dilihat di /etc/services). Perintah ini bisa digunakan untuk range port tertentu. Misal range antara port 22 sampai 80 bisa ditulis –sport 22-80. Jika –sport :80 berarti paket dengan port 0-80. Jika –sport 1024: berarti paket dengan port asal 1024-65535
–dport (–destination-port) Mencocokkan paket berdasarkan port tujuan. Penggunaannya sama dengan –sport
–syn Memeriksa apakah flag SYN di set dan ACK dan FIN tidak di set. Perintah ini sama dengan kita menggunakan match –tcp-flags SYN,ACK,FIN SYN. Paket dengan perintah tersebut digunakan untuk melakukan request koneksi TCP yang baru terhadap server
-m mac -mac-source Melakukan pencocokan paket berdasarkan MAC source address
-m multiport –source-port Mendefinisikan port atau port range lebih dari satu
-j (–jump)
Perlakuan yang diberikan terhadap paket-paket yang memenuhi kriteria. Setelah perintah ini ada beberapa opsi yaitu:
ACCEPT: akan mengijinkan paket
DROP: akan menolak paket
REJECT: akan menolak paket. Berbeda dengan DROP, REJECT akan memberitahukan error kesalahan kepada user pengirim sedangkan DROP tidak memberitahukan error kesalahan. Opsi untuk REJECT adalah icmp-net-unreachable, icmp-host-unreachable, icmp-port-unreachable, icmp-proto-unreachable, icmp-net-prohibited, dan icmp-host-prohibited. Namun untuk menggunakan opsi-opsi tersebut harus diawali dengan –reject-with
RETURN: akan membuat paket berhenti melintasi aturan-aturan pada rantai dimana paket tersebut menemui target RETURN
MIRROR: fungsi utamanya adalah membalik source address dan destination address. Misalnya PC A menjalankan target RETURN kemudian komputer B melakukan koneksi http ke komputer A, maka yang muncul adalah pada browser adalah website komputer B itu sendiri
LOG: digunakan untuk menentukan tingkat log. Tingkatan log yang bisa digunakan adalah debug, info, notice,warning, err, crit, alert dan emerg. perintah -j LOG –log-prefix digunakan untuk memberikan string yang tertulis pada awalan log, sehingga memudahkan pembacaan log tersebut.
SNAT Target: Berguna untuk melakukan perubahan alamat asal dari paket (Source Network Address Translation). Target ini berlaku untuk tabel NAT pada rantai POSTROUTING, dan hanya disinilah rantai POSTROUTING. Jika paket pertama dari sebuah koneksi mengalami SNAT, maka paket-paket berikutnya dalam koneksi tersebut juga akan mengalami hal yang sama

DNAT Target: Digunakan untuk melakukan translasi field alamat tujuan (Destination Network Address Translation) pada header dari paket-paket yang memenuhi kriteria match. DNAT hanya bekerja untuk tabel NAT pada rantai PREROUTING dan OUTPUT atau rantai buatan yang dipanggil oleh kedua rantai tersebut
MASQUARADE Target: Target ini bekerja dengan cara yang hampir sama seperti target SNAT, tetapi target ini tidak memerlukan option –to-source. Target ini memang ini didesain untuk bekerja pada komputer dengan koneksi yang tidak tetap seperti dial-up atau DHCP yang akan memberi pada kita nomor IP yang berubah-ubah. Target ini hanya bekerja untuk tabel NAT pada rantai POSTROUTING
REDIRECT Target: Digunakan untuk mengalihkan jurusan (redirect) paket ke mesin itu sendiri. Target ini umumnya digunakan untuk mengarahkan paket yang menuju suatu port tertentu untuk memasuki suatu aplikasi proxy, lebih jauh lagi hal ini sangat berguna untuk membangun sebuah sistem jaringan yang menggunakan transparent proxy. Contohnya kita ingin mengalihkan semua koneksi yang menuju port http untuk memasuki aplikasi http proxy misalnya squid. Target ini hanya bekerja untuk tabel NAT pada rantai PREROUTING dan OUTPUT atau pada rantai buatan yang dipanggil dari kedua rantai tersebut.


Memang banyak sekali dan bisa menjadi sangat sangat kompleks teknik konfigurasi iptables. Pada kesempatan ini kita hanya mencoba melakukan konfigurasi firewall / iptables yang sederhana saja.

V. Connection Tracking

iptables mengandung sebuah modul yang mengijinkan para administrator untuk memeriksa dan membatasi service-service yang tersedia pada sebuah jaringan internal menggunakan sebuah metode yang disebut connection tracking. Fitur ini merupakan fitur baru di dalam firewall yang ditambahkan sejak kernel 2.4.x. Kemampuan dari connection tracking adalah untuk menyimpan dan menjaga informasi koneksi seperti koneksi baru atau koneksi yang sudah ada yang disertai dengan jenis protokol, alamat IP asal dan alamat IP tujuan. Dengan menggunakan fitur ini, para administrator dapat menolak atau mengijinkan berbagai macam koneksi.  Connection tracking mempunyai beberapa keadaan:

- NEW –> Sebuah klien mereques koneksi melalui firewall. Maksudnya server1 menghubungi server2 dengan mengirimkan paket SYN (Synchronize)
- RELATED –> Sebuah koneksi yang mereques sebuah reques baru tetapi masih merupakan bagian dari koneksi yang sudah ada. Maksudnya server2 menerima paket SYN dari server 1 dan kemudian merespon dengan sebuah paket SYN-ACK (Synchronize-Acknowledgment)
- ESTABLISHED –> Sebuah koneksi yang merupakan bagian dari koneksi yang sudah ada. Maksudnya server 1 menerima paket SYN-ACK dan kemudian merespon dengan paket ACK (Acknowledgment).
- INVALID –> Sebuah keadaan dimana tidak ada keadaan seperti 3 keadaan di atas Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh dibawah ini:
Misalnya kita ingin menggunakan service ftp pada IP=132.456.78.9, maka pada saat kita mengetikkan
# ftp 132.456.78.9
perintah tersebut akan membuka koneksi baru (NEW)
Lalu pada saat kita ingin mengambil sebuah file dari IP tersebut, misalnya paket yang bernama file.tar.gz, maka pada saat kita mengetikkan:
ftp> get file.tar.gz
itu berarti kita telah membuat keadaan koneksi ESTABLISHED.
Jika kita menggunakan sebuah koneksi ftp pasif, dimana port koneksi clien adalah 20 tetapi port transfer menggunakan port 1024 atau yang lebih besar, maka pada saat kita mengetikkan
ftp> pass

Passive mode on
kita harus menggunakan keadaan koneksi RELATED pada firewall jika kita mengijinkan akses ftp secara pasif.
Fungsi lain dari connection tracking yaitu ketika kita sudah mendefinisikan sebuah rule di chain tertentu, maka trafik network yang terkait dengan rule tersebut tidak perlu disebutkan lagi. Misalnya kita ingin menolak ssh dari sebuah IP, maka kita cukup mendefinisikan rule tersebut di chain INPUT saja, yang di outputnya tidak perlu lagi. Caranya adalah:
# iptables -I INPUT -m state --state RELATED,ESTABLISHED -j ACCEPT
# iptables -I OUTPUT -m state --state RELATED,ESTABLISHED -j ACCEPT
# iptables -I FORWARD -m state --state RELATED,ESTABLISHED -j ACCEPT

Di bawah ini adalah contoh iptables untuk mengijinkan service ssh dengan IP 132.456.78.9 masuk dan keluar serta hanya mengijinkan koneksi baru dan establlished untuk service ssh tersebut.
# iptables -A INPUT -p tcp -s 0/0 --sport 513:65535 -d 64.67.33.76 --dport 22 -m state --state NEW,ESTABLISHED -j ACCEPT
# iptables -A OUTPUT -p tcp -s 132.456.78.9--sport 22 -d 0/0 --dport 513:65535 -m state --state ESTABLISHED -j ACCEPT

VI. Contoh-Contoh

Ada dua pendekatan di dalam Iptables yaitu pendekatan positif dan pendekatan negatif. Pendekatan positif yaitu dimana seluruh port ditutup sedangkan pendekatan negatif yaitu dimana seluruh port dibuka. Untuk melihat apakah sistem iptables kita menggunakan pendekatan positif atau negatif (namun, pada umumnya linux secara default menggunakan pendekatan negatif) ketikkan iptables -L dan lihat kata setelah kata POLICY. Jika ada kata ACCEPT maka berarti pendekatan yang digunakan adalah negatif. Di tutorial ini kita akan menggunakan pendekatan negatif. Berikut adalah contoh-contohnya: 1. Memblok paket yang datang dari sebuah IP
# iptables -I INPUT -s 192.168.0.149 -j REJECT
Peritah di atas digunakan untuk memblok paket dari IP 192.168.0.149. Ada 2 opsi yang digunakan sebenarnya yaitu DROP dan REJECT. Perbedaan dari keduanya adalah kalau REJECT, perintah ini akan memblok paket namun akan memberitahukan bahwa paket tersebut ditolak. Sedangkan kalau DROP, perintah ini akan memblok paket namun tidak diberitahu apakah paket tersebut ditolak atau tidak. 2. Menghapus iptables
#  iptables -D INPUT 3
Menghapus iptables pada tabel input di baris ke 3
# iptables -F
Menghapus seluruh iptables
# iptables -F FORWARD
Menghapus seluruh iptables yang hanya berada di tabel forward 3. Menutup Port
# iptables -A INPUT -p tcp  --dport 22 -j REJECT
Perintah di atas memblok port 22 yang biasa digunakan untuk ssh
# iptables -A INPUT -p tcp -i eth0 --dport 23 -j REJECT
Perintah di atas memblok port 22 yang biasa digunakan untuk telnet
# iptables -I INPUT -s 192.168.0.250 -p tcp --dport 23 -j REJECT
Perintah di atas untuk memblok service telnet dari IP 192.168.0.250
4. Melihat tabel iptables
# iptables -L 
Perintah di atas digunakan untuk melihat daftar (list) iptables
#  iptables -L --line-number
Perintah di atas digunakan untuk melihat daftar (list) iptables dan disertai dengan nomor baris
# iptables -L -v --line-number
Perintah di atas digunakan untuk melihat daftar (list) iptables dan disertai dengan nomor baris serta dengan mode verbose
 # iptables -L -v --line-number -t nat
Perintah di atas digunakan untuk melihat daftar (list) iptables dan disertai dengan nomor baris dengan mode verbose serta menampilkan tabel NAT
5. Mengubah Policy
# iptables -P INPUT DROP 
Mengubah chain INPUT menjadi DROP
# iptables -P OUTPUT DROP
Mengubah chain OUTPUT menjadi DROP
# iptables -P FORWARD DROP
Mengubah chain FORWARD menjadi DROP
6. Lain-Lain
# iptables -A INPUT -m mac -mac-source 00-14-85-47-85-E5
Memblok komputer yang mempunyai mac address 00-14-85-47-85-E5

# iptables -A INPUT -p tcp -m multiport --source-port 22,53,80 
Memblok port-port 22,53, dan 80

7. Menggunakan Log
Untuk menggunakan log di dalam iptables, maka kita harus menambahkan skrip di file file syslog.conf pada folder /etc. Di dalam skrip tersebut, tambahkan skrip sebagai berikut:
kern.*                                                  /var/log/firewall.log
Setelah itu, simpan file tersebut dan restart syslog dengan cara:
# service syslog restart
Dengan demikian, segala hal yang terjadi pada iptables akan dicatat di /var/log/firewall.log Penentuan posisi log juga berpengaruh terhadap pencatatan log itu sendiri. Sebaiknya posisi log ditempatkan di baris paling atas karena akan mencatat segala yang terjadi pada paket-paket sebelum paket-paket tersebut diperlakukan sesuai dengan rule yang ada di dalam iptables. Untuk lebih jelasnya, perhatikan contoh berikut. Kita akan membuat server linux di vmware dengan 2 ethernet. eth0 dengan IP 192.168.0.248 dan eth1 dengan IP 192.168.2.2. Lalu di iptables kita buat aturan sebagai berikut:

# iptables -P INPUT DROP
# iptables -I INPUT -s 192.168.0.1 -d 192.168.0.248 -j ACCEPT
# iptables -A INPUT -p ALL -m state --state NEW -j LOG --log-prefix "IPTABLES: (INPUT-REJECT)"
# iptables -A INPUT -i eth1 -j REJECT
Perintah pertama dapat dijelaskan bahwa policy default untuk rantai INPUT adalah DROP yang berarti akan memblok seluruh inputan. Perintah iptables kedua akan menerima inputan dari IP 192.168.0.1 dengan tujuan IP 192.168.0.248. Perintah iptables ketiga akan mencatat seluruh inputan yang mencoba masuk ke server selain yang sudah ditentukan.  Perintah iptables keempat akan memblok seluruh inputan yang menuju eth1 atau yang ber- IP 192.168.2.2.  Sekarang coba ping 192.168.0.248 dari komputer yang ber-IP 192.168.0.1, dan akan terlihat hasil sebagai berikut:

Dan kalau kita lihat di log firewall di /var/log/firewall akan terlihat tidak ada aktivitas apa-apa di dalam file tersebut. Tetapi pada saat kita menge-ping 192.168.2.2, maka akan terlihat gambar seperti di bawah ini:
Itu berarti IP tersebut di blok. Sekarang lihat di log firewall, seharusnya akan terlihat gambar berikut ini:
Contoh yang lain lagi misalnya kita mempunyai IP publik yang ada di eth1 dan kita ingin memblok seluruh IP publik yang ada untuk mengakses IP publik kita, namun kita juga ingin mengetahui IP-IP mana saja yang mengakses IP Publik kita maka sintaksnya seperti berikut:
# iptables -I INPUT -p All -i eth1 -s ! 192.168.0.0/24 -m state --state NEW -j LOG --log-prefix "IPTABLES: (INPUT-REJECT) "
# iptables -A INPUT -i eth1 -s ! 192.168.0.0/24 -j REJECT
Sintaks di atas dapat dijelaskan bahwa seluruh IP akan ditolak namun hanya IP-IP publik saja yang akan di catat dalam log.
8. Membackup dan merestore iptables
Jika kita sudah mengatur konfigurasi iptables, maka sebaiknya kita langsung menyimpan iptables tersebut. Karena jika tidak, konfigurasi iptables kita akan hilang jika server kita restart atau kita menggunakan perintah restart iptables dan kita harus menyusunnya kembali. Berikut adalah langkah-langkah untuk menyimpan iptables:
 # service iptables save
Maka perintah-perintah iptables akan disimpan di file iptables pada folder /etc/sysconfig. Jika misalnya kita sudah menyimpan iptables yang sudah kita konfigurasi sebelumnya, maka jika server kita restart atau iptables kita restart maka iptables kita bisa terestore secara otomatis. Untuk merestore iptables yang sudah kita simpan sebelumnya, maka ketikkan perintah:
 # service iptables restart
maka iptables yang sudah kita simpan akan terestore kembali.

VII. Catatan Untuk membuat IPtables

Jika kita ingin membuat sebuah rule di iptables, maka kita harus mengerti tujuan dari rule yang kita buat sendiri. Setelah itu, kita baru membuat rule-rule tersebut menurut sintaks yang sudah ditetapkan iptables. Jika sudah, kita harus melakukan beberapa pengujian. Uji apakah port-port yang ditutup masih dapat diakses atau tidak. Jika port yang sudah ditutup sudah tidak dapat diakses, berarti aturan yang kita terapkan sudah berjalan dengan baik. Begitu juga dengan port atau service yang dibuka oleh iptables. Jika semua berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan maka sebaiknya segera disimpan iptables tersebut. Iptables sendiri merupakan tools yang sangat kompleks dan memiliki banyak kemampuan. Pada intinya, sesuaikan saja kebutuhan yang ingin kita terapkan dalam jaringan kita, kemudian gunakan option IPtables yang sesuai dengan kebutuhan kita.

MODIFIKASI VARIO ALA BANDUNG

Wow,Bandung sudah banyak creativitas modifikasi salah satunya modifikasi dari motor honda pastinya Honda Vario dengan melihatnya sebelum di modifikasi sudah terlihat dari tampilan yang futuristik,sehingga untuk modifikasi tidak terlalu banyak untuk proses custom,coba lihat vario ini keren2.pastinya paling jika untuk memodifikasi ini cukup mengeluarkan kocek kira dari yang simple sekitar 3 jt keatas hingga mencapai kurang lebih 10jt...itu belum pasti sih tapi di kira2 untuk barang yang sudah tidak dipakai, itu pastinya..


Motor dengan pepaduan krom di tutup radiator dan kaki menampilkan kesan kinclong ditambah menggunakan ring Zip Gold,dan lebih kerenya lagi bodi sepertinya di beri perpaduan krom plastik warna biru dan emas tambah kinclong tentunya,sistem pengereman pun di tambah cakram di belakang,keren pasti ini motor jarang sekali untuk harian sayang kalau kena debu hahahaha.
Wow yang satu ini kesanya serem tetapi elegan bro liat aja dari air brushnya aja dengan tampilan api mengunakan cakram depan sepertinya ukuran 300mm,semua kaki terlihat krom kalau saya lihat, sepertinya ban depan ditutupi mnggunakan spiner agar berkesan lebi mewah. dengan memakai shock tabung bawaan YSS sepertinya.
Wah,yang satu ini saya bingung menjelaskanya velgnya itu ditutupi dengan dop atetapi coba lihat velg depanya seperti sedang berputar.


Wah,keren banget yang ini kaki2nya di krom sampai velg dengan pepaduan air brush memakai filter bawaan koso,piringan menggunakan ukuran 300/320 m,dan juga jok yang di custom sehingga lebih enak untuk sang pengendara dan pemboncengnya keren...keren..keren..


 Asik nih motor,keren juga dengan tampilan perpaduan krom dan juga gold,menjadi lebih clink..clink..







HDR 2

Asik lagi cek Flashdisk dapet foto dari temen,kyanya pas nih buat di mainin



nih fotonya,hdr tidak selalu mengeluarkan efek warna,dari contoh ini juga sudah bisa dilihat di tema persawahan..

Foto 2


Foto 3 ,foto ini lain dari yang di atas saya mengambil tema tentang " Sepedah Yang Terlupakan"

Bermain2 menghasilkan kelembutan gambar { Hasil Edit }






 Laura Basuki wajahnya cantik dan imut

















Foto Gita Gutawa cm kena sentuhan sedikit
ya lumayan hasilnya.










Aura Kasih yang semula dengan kamera biasa tampak elegan











Aura kasih dengan sentuhan penyempurnaan dari penggabungan unsur hdr,match color sehingga memunculkan warna yang begitu menawan.










Senyum yang Menawan punya Chelsea Olivia










Sedang sebal tapi lucu dan imut








Gita gutawa senyum yang menawan dengan suaranya yang sangat merdu.












Sandra Dewi mempunyai kecantikan yang menawan sehingga aura kecantikanya keluar dengan sempurna.








Saya suka dengan yang satu ini selain dia cantik untuk menjadi model dia juga memamerkan lensa Sigma.







Beberapa kretivitas saya,mudah2an akan semakin berkembang. Amin

Latest camera price list and complete{Daftar harga kamera terbaru dan terlengkap}

Terimakasih teman yang selalu ada di samping saya,dan untuk semua teman-teman saya.kalian sungguh baik ,oh iya nih saya baru dapat dari teman updatean harga kamera suuuuupppperrr lennnggkkaaapp..nih saya kasih.
buruan beli. Inceran saya dan teman saya canon 450d. hahahaha


http://www.kaskus.us/showthread.php?t=867534 mohon dikunjungi bagi yang menyukai dunia photography